Married Without Heart – Prolog


“Ma, aku menyukainya. Tapi aku tidak yakin,” kata seorang cowok.

“Berjuang donk!”

Cowok itu menggeleng. “Entahlah, ma! Hingga detik ini entah sudah berapa banyak pria yang ditolaknya. Tawaran-tawaran dari orang tuanya juga ia tolak habis-habisan.”

“Kamu mau mama mendekatinya?”

“Huh? Jangan! Biar aku saja yang berusaha. Aku harus bisa memperjuangkannya sendiri. Ini menyangkut masa depanku. Tetapi mama mendukungku kan?”

Wanita paroh baya itu mengangguk. “Tentu saja. Mama kan kenal dekat dengan orang tuanya. Tapi mama boleh donk membantumu.”

“Apa dulu?”

Wanita itu mendekatkan wajahnya ke samping, dekat telinga anaknya. “Mama ada ide.”

 

Leave a comment